Waterlining Baturraden Adventure Forest

Posted by on Thursday, October 3, 2013


Selasa, 27 Agustus 2013. Beberapa hari sebelumnya, seorang teman mengenalkanku pada pengelola Baturraden Adventure Forest (BAF) saat sedang menggarap konsep acara untuk Festival Baturraden Oktober mendatang. Kebetulan temanku yang juga blogger, Eva Luxor Handayanto mendapat undangan untuk mereview BAF oleh sang owner melalui comment dalam blognya. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Sekalian bertemu dengan pengelola BAF Ibu Viska, aku mengutarakan juga undangan untuk mereview BAF.

Maka terlaksanakanlah agenda hari itu yang sekaligus menjadi semacam farewell outbond untuk Eva. Ia akan berangkat melaksanakan perjalanan misinya melalui empatpuluh negara dalam dua tahun ke depan bersama kapal kemanusiaan Logos Hope. Kembali ada berkah lain dalam acara itu. Aku menemukan salah satu lokasi paling eksotis untuk waterlining di salah satu sudut kota Purwokerto.





Terletak di sebelah timur Lokawisata Baturraden, BAF dapat ditempuh selama sekitar setengah jam perjalanan dari jantung Kota Purwokerto. Berada di kaki Gunung Slamet, BAF memiliki iklim sejuk, udara bersih, serta jauh dari kebisingan. Seperti tempat di sekitaran Banyumas pada umumnya, BAF memiliki air yang berlimpah. Di areal seluas empat puluh tujuh hektar itu, dua aliran sungai kecil melintas di antara hutan pinus yang menjulang. Dengan potensi air itu BAF dapat memnuhi kebutuhan listriknya sendiri dengan pembangkit listrik mikrohidro.

Tak hanya itu, BAF juga merupakan tempat bertani untuk beberapa jenis tanaman sayuran serta cincau hitam. Kondisi BAF yang masih asri menjadi habitat beberapa burung, mamalia, dan primata endemik seperti Owa Jawa (Javanesse Gibbon) yang mulai langka.

BAF terdiri dari beberap bangunan utama serta menyediakan fasilitas berupa wahana outbond. Khususnya permainan highrope yang dibagi menjadi tiga tingkat kesulitan. Diawali dari wahana dengan tingkat keulitan rendah, yaitu Pelus pengunjung akan ditantang untuk menaklukkan medan highrope setinggi sekitar tiga meter. Nama Pelus sendiri diambil dari nama sungai di sekitar Baturraden yang juga merupakan nama ikan sejenis belut.

Dilanjutkan dengan wahana Kinyami dengan ketinggian sekitar enam meter yang diakhiri dengan flying fox sepanjang sekitar lima puluh meter. Nama Kinyami terinspirasi dari nama bukit di sekitaran Baturraden. Sedangkan wahana terakhir bernama Moprok yang juga nama ngarai di dekat Lokasi BAF. Wahana ini merupakan wahana dengan tingkat kesulitan tertinggi di mana terdapat Tarzan swing selebar enam meter dan flying fox yang cukup panjang, sekitar seratus meter menyeberangi obyek wisata Telaga Sunyi.



Kami bertujuh, yaitu Eva mewakili komunitas Couchsurfing regional Purwokerto, aku mewakili Indoslackline, Olip dari Bakpaker Indonesia Capter Banyumas, serta Dodo dan Aji Balenk dari Lensamanual.net Purwokerto. Serta adik Eva, Duta dan juga filmmaker King Wiguna mencoba wahana tersebut. Dengan perlengkapan lengkap dan pemandu profesional cukup merasakan sensasi adrenalin yang mengalir dalam otak kami. Dibandingkan highlining atau panjat sebenarnya, untukku pengalaman itu cukup ber-relaksasi.

100 meter flying fox.


Surga Waterlining Banyumas


Ada satu spot di BAF yang sangat menyita perhatianku. Sebelum memasuki kawasan utama BAF, kita akan melewati dam atau semacam bendungan kecil. Dam buatan itu membuat genangan air sedalam sekitar satu meter yang juga dialirkan untuk pembangkit mikrohidro. aliran air yang dimampatkan membentuk danau kecil dengan panjang sekitar lima puluh meter dan lebar tiga puluh meter. Seperti kebanyakan sungai-sungai kaki Gunung slamet, kontur sungainya berbatu dengan debit air yang relatif stabil, jernih, dan tentu saja : dingin!

Karena keeksotisannya, terbersit keinginan untuk mencoba waterlining di lokasi itu. Beberapa spot waterlining di sekitar Banyumas telah aku petakan dan aku coba. Tapi aku belum pernah mendapati spot waterlining seeksotis dan memiliki daya tarik seperti ini. Aku cukup yakin bahwa spot ini bisa menjadi potensi lain bagi BAF.

Seminggu setelahnya, aku menyiapkan alat beratku berupa highline set dan meluncur sepagi mungkin menuju BAF. Bersamaku ada Jalom yang juga tertarik saat kuajak dan Nanda yang juga filmmaker. Sedangkan aji Balenk dan Bagas Four menyusul kami beberapa saat kemudian.

Karena belum sempat survei untuk anchor, beberapa kali kami mengalami kegagalan dalam instalasi waterlining yang juga bisa dikategorikan longline karena lintasan kami buat di atas air sepanjang empat puluh meteran. Batu di sebelah utara dam tidak kokoh dan beberapa kali bergeser saat kami jadikan anchor point.
pulley system 4:1dengan grigri 2 sebagai brake.

Dua jam lebih kami masih disibukkan dengan urusan anchor yang membuat frustasi. Aku membayangkan ada impact drill dengan SDS system dan seperangkat dynabolt set untuk membuat anchor, pastilah masalah kami akan selesai hanya dalam waktu satu jam. Hahaha.
Two-way ticket: go.
Two-way ticket: back.

Akhirnya kami menyerah dan mencari posisi lain agar rencana kami tidak sia-sia. Akhirnya kami memanfaatkan pohon dengan arah lintasan diagonal melintangi dam. Panjang lintasan mencapai tiga puluh meter dengan tinggi hanya sekitar dua puluh sentimeter dari permukaan air.
Tali yang sangat slack : gagal front flip!

Chest bounce!

Tak sampai satu jam instalasi telah terpasang dan kami siap bergembira. Waterlining ternyata cukup memberikan sensasi baru bagiku. Terutama saat line yang cukup kendur saat berada di tengah hingga setengah lututku terbenam dalam air. Selain terasa sedikit berat saat melangkah, gerak guncangan line yang tertahan oleh air cukup memberi tantangan tersendiri. Dibutuhkan tenaga dan konsentrasi lebih untuk menjaga keseimbangan.

Beberapa native melintas.

Tapi bukan itu inti dari waterlining. Saya tidak perlu terlalu serius untuk mencari sensasi waterlining. Yang terpenting adalah bermain dan bergembira! Dan tentu saja walaupun Jalom dan Bagas gagal melintasi line, mereka tetap tampak menikmati aktifitas siang itu. air jernih, suasana alami, dan dinginnya air Gunung slamet cukup memberikan kepuasan.

Video Teasernya ada di sini :

Baca artikel lain tentang review BAF di blog Olip di sini.

One Comment