Showing posts with label Canyoning. Show all posts

Rappelling Curug Telu


"Daya jelajah manusia yang semakin luas. Tren wisata dan perjalanan meningkat tajam beberapa tahun terakhir. Membuat surga-surga tersembunyi tersingkap tak lagi tersembunyi. Menyisakan tempat-tempat indah yang sulit dijangkau. Namun bagaimanapun, pengetahuan dan rasa keingintahuan, terlebih keinginan dan semangat kebaruan membuat manusia dapat mengakses tempat-tempat yang sebelumnya tampak mustahil dapat diakses. Teknik dan teknologi peralatan yang berkembang, ditambah gaya hidup menciptakan pasar, industri, dan komersialisasi wisata. Semuanya demi memuaskan hasrat dan pemujaan manusia terhadap keindahan alam. Manusia semakin merasa memiliki alam yang seakan semuanya dalam genggaman. Sebuah romantisme yang akan diwariskan pada keturunan dan generasi penerusnya". 

Canyoning Seribu Meter Metro Tv & Blue Ice Pond


Ramai di perbincangan timeline sosial mediaku, sebuah pemeo bahwa Purwokerto tidak butuh mall. Purwokerto adalah kota yang dapat dinikmati tanpa pusat perbelanjaan. Jujur, bagiku ada pusat perbelanjaan atau tidak di suatu kota bukan menjadi masalah penting bagiku.

Aku lebih memilih menghabiskan waktu dengan kotor belepotan tanah dibanding wangi berparfum dan memandangi harga-harga dan deretan barang baru di pusat perbelanjaan. Terlebih dengan alam yang hanya terpisah beberapa menit dari tempatku berdiri, siapa yang membutuhkan pusat perbelanjaan. Ada atau tidak pemeo itu, tanpa harus disebutkan, kota ini telah menyediakan banyak hal bagiku.

Canyoning Natgeo Traveler Part 1


Berbekal keterampilan panjat tebing dan single rope technic, sekelompok canyoneer amatir menaklukkan rekahan-rekahan terdalam dan menjelajahi ngarai-ngarai bertebing curam di sekitar Gunung Slamet.

Canyoning Curug Lawe Purbalingga

Indonesia memiliki wilayah geografis yang beragam. Lihatlah lebih dekat di sekitarmu, maka kamu akan menemukan perbedaannya.

Canyoning + Waterlining Curug Karang


Hidup kita semacam rangkaian cerita yang tak terputus hingga berakhir pada detik di mana kita menghembuskan nafas terakhir. Terlepas dari ada atau tidaknya keberadaan alam setelahnya, cerita kita telah habis. Dan hidup kita menjadi bagian dari cerita orang lain dengan cerita berbeda. 

Layaknya sebuah cerita, ada segmen-segmen dalam hidup di mana antara satu dengan yang lain saling terkait. Terkadang kita melupakannya, dan kembali menyadarinya bertahun setelahnya. Seperti efek domino. Atau mengurai benang kusut, saat kita menemukan salah satu ujung, kemudian baru menyadari bahwa itu merupakan bagian dari ujung lain.

Canyoning Curug Macan


Seringkali kita lupa dengan kampung halaman kita. Walaupun seharusnya sudah menjadi kewajiban kita untuk lebih memprioritaskan dan memberikan peran bagi kampung halaman.

Highline Only for the WAkE Part 1



"...it's more... Battling with myself" - Jerry Miszewsky pemegang rekor longline dan long-highline 2014

Slackline belum sepopuler BMX, skateboard, panjat tebing, atau olahraga extrem lain. Kami dan para pegiat lain bisa jadi merupakan pioner-pioner di Indonesia mengingat aktifitas ini masih sangat minim pegiat. Di sisi lain, ini berarti tantangan tersendiri bagi kami untuk terus berkembang sekaligus berupaya mengedukasi masyarakat tentang aktifitas-aktifitas yang "non-mainstream" ini.

Dan tentunya, dibutuhkan komitmen yang kuat dan mental yang militan jika tidak ingin tersingkir dari seleksi alam ini. Bukan terhadap kompetisi nyata antar sesama slacker, tetapi terhadap diri sendiri untuk tetap konsisten menggeluti aktifitas ini.

Canyoning Indonesia Dalam Media



Aku dalam perjalanan menuju Kampung Laut bersama tim Indonesia Bagus Net Tv saat ada telepon masuk dari Mas Kresna, host program acara Selamat Pagi Akhir Pekan Trans 7. Saat itu aku tengah membantu tim Net TV sebagai fixer yang sedang mengangkat tema Kabupaten Cilacap. Fixer itu sebutan untuk semacam guide lokal bagi para reporter media televisi. Kali itu Mas Kresna menanyakanku tentang aktifitas canyoning. Entah dari mana di tahu tentang informasi tersebut, kebetulan aku cukup intens dengan kegiatan itu. Obrolan kami pun berlanjut dengan menentukan teknis untuk liputan canyoning.


National Geographic - Sebuah Inspirasi Tentang Canyoning


Di zaman postmodern sekarang ini, hampir tidak mungkin menciptakan bagi kita untuk menciptakan hal-hal yang benar-benar baru. Apa yang kita buat, saksikan, maupun nikmati tidak lain adalah bentuk lain dari hal yang sudah ada. Sebaliknya, hal-hal yang sudah ada dapat menjadi alasan bagi kita untuk membuat hal-hal yang menurut kita baru. Sebagian dari kita menyebutnya inspirasi.

Ekspedisi Kali Pelus Part 2


Catatan kali ini melanjutkan catatan sebelumnya, kalau kalian belum membacanya, silahkan buka di sini.

Ekspedisi Kali Pelus Part 1


Banyumas memiliki potensi alam yang berupa sungai, ngarai/jurang, dan air terjun yang belum tergali secara optimal. Terlebih sebagai wilayah yang terletak di sebelah selatan Gunung slamet memiliki potensi alam berupa banyaknya sungai dan air terjun yang dekat dengan pemukiman penduduk. Tak hanya itu, Sungai dan air terjun tersebut juga didukung dengan pemandangan alam yang indah dan debit air yang jernih serta stabil setiap tahunnya. Potensi tersebut dapat dioptimalkan melalui aktifitas alam bebas dengan memadukan olahraga alam bebas dan hiburan menjadi wisata minat khusus.


Aktifitas Baru Itu Bernama Canyoning



Canyoning adalah aktifitas yang berbasis pada penelusuran sungai, ngarai, dan air terjun serta menyatukan beberapa variasi teknik seperti scrambling, rappelling, abseiling, river-hiking, cliff jumping, dan swimming. Canyoning diawali dari Perancis dan negara-negara Eropa lalu berkembang ke Amerika dan seluruh dunia. Awalnya, canyoning lebih ditujukan untuk penelitian hidrologi, meteorologi, dan penelitian lain. - Sebagian informasi yang saya dapat setelah browsing di internet dengan keyword "canyoning".